Diovan 80 mg
Diovan adalah obat yang digunakan untuk mengatasi hipertensi (tekanan darah tinggi), gagal jantung, serta membantu menurunkan risiko kematian kardiovaskular setelah serangan jantung.
Diovan mengandung valsartan, yaitu obat golongan angiotensin receptor blocker (ARB) yang bekerja dengan cara melemaskan dan melebarkan pembuluh darah. Dengan demikian, aliran darah menjadi lebih lancar, beban kerja jantung berkurang, dan tekanan darah dapat menurun.
⚠️ Obat keras – harus digunakan sesuai resep dan petunjuk dokter.
Detail Produk
-
Komposisi: Valsartan 80 mg
-
Golongan: Obat keras
-
Perlu Resep: Ya
-
Rute Pemberian: Oral
-
Bentuk: Tablet salut selaput
-
Kemasan: Dus, 2 blister @ 14 tablet
-
Pabrik/Manufaktur: Novartis Indonesia
-
No. BPOM: DKI2197301217B1
-
Kehamilan: Kategori D
-
Menyusui: Tidak dianjurkan tanpa persetujuan dokter
Indikasi
Diovan digunakan untuk:
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Diovan pada kondisi:
-
Hipersensitivitas terhadap valsartan atau komponen obat
-
Gangguan hati berat, sirosis, atau obstruksi bilier
-
Gangguan ginjal berat atau pasien yang menjalani dialisis
-
Kehamilan dan menyusui
-
Penggunaan bersamaan dengan ARB lain atau ACE inhibitor
-
Penderita diabetes yang sedang menggunakan aliskiren
Dosis
Dosis ditentukan oleh dokter sesuai kondisi pasien.
1. Hipertensi
-
Dosis awal: 80 mg, 1 kali sehari
-
Dosis dapat ditingkatkan menjadi 160 mg, 1 kali sehari
-
Dosis maksimal: 320 mg per hari
2. Gagal jantung
-
Dosis awal: 40 mg, 2 kali sehari
-
Dosis dapat ditingkatkan menjadi 80 mg hingga 160 mg, 2 kali sehari
-
Dosis maksimal: 320 mg per hari (dosis terbagi)
3. Pasca serangan jantung (post-infark miokard)
-
Dosis awal: 20 mg, 2 kali sehari, diberikan minimal 12 jam setelah serangan
-
Dosis ditingkatkan bertahap menjadi 40 mg, 80 mg, hingga 160 mg, 2 kali sehari dalam beberapa minggu
Aturan Pakai
-
Gunakan obat sesuai anjuran dokter
-
Obat dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan
-
Telan tablet utuh dengan air putih
-
Jangan membelah atau menghancurkan tablet kecuali dianjurkan dokter
-
Minum obat pada waktu yang sama setiap hari
-
Jika lupa minum obat, jangan menggandakan dosis
Interaksi Obat
Penggunaan bersamaan dengan obat tertentu dapat menyebabkan:
-
Peningkatan efek samping lithium, ciclosporin, rifampicin, atau ritonavir
-
Peningkatan risiko gangguan ginjal jika digunakan dengan OAINS, termasuk COX-2 inhibitor
-
Risiko hiperkalemia jika digunakan dengan diuretik hemat kalium atau suplemen kalium
-
Risiko hipotensi, hiperkalemia, dan gangguan ginjal jika digunakan dengan aliskiren
-
Peningkatan risiko angioedema jika digunakan bersama ACE inhibitor
Perhatian
-
Informasikan riwayat alergi obat kepada dokter
-
Hati-hati pada pasien dengan dehidrasi, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan empedu, hiperkalemia, atau diabetes
-
Hindari konsumsi suplemen kalium tanpa persetujuan dokter
-
Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk herbal dan suplemen
-
Hindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi karena obat dapat menyebabkan pusing atau kelelahan
-
Simpan obat di tempat sejuk, kering, dan terlindung dari sinar matahari
-
Jauhkan dari jangkauan anak-anak
Efek Samping
Efek samping yang dapat terjadi:
Segera konsultasikan ke dokter apabila efek samping tidak membaik atau muncul reaksi serius.